Rabu, 26 September 2012

Jendela



       Kalau dengar kata ini pasti kalian langsung kebayang bentuk kotak atau mungkin bentuk lain yang panjang mengkilap dan ada kacanya. Ya, aku juga kok. Aku memang punya banyak cerita tentang jendela dan dari jendela. Tapi, untuk postingan yang satu ini aku ingin bicara tentang jendela yang tak kasat mata. Penasaran? -awas kalo bilang nggak >:o

       Kalian sering bengong? Sering cuek sama keadaan sekitar? Nah, kalau aku, aku memang lumayan sering bengong meskipun aku cukup perhatian sama keadaan sekitar. Maklum saya seorang pemimpi, alias senang berimajinasi. Nah, untuk menghindari bengong dan masuk terlalu dalam ke dalam duniaku sendiri, aku mulai mengatasinya dengan cara memperhatikan sekitar, sekecil dan se-nggak penting apapun itu. Dan aku suka sesuatu yang bergerak. Sesuatu yang hidup. Hehe mulai ketebak nih, ding dong, aku sering memperhatikan tingkah laku orang-orang -wuss, kepo banget ya gue, wkwk.

       Nggak kok. Tidak ada maksud buruk. Aku cuma ingin lebih memahami orang, itu aja. Egois itu ketika kita memikirkan sesuatu hanya dari sudut pandang kita sendiri. Dan aku nggak mau jadi orang egois, maka caraku adalah dengan mengumpulkan sudut pandang orang sebanyak-banyaknya. Aku mengamati bagaimana mereka menilai suatu hal ataupun masalah. Tentu aku mengamati secara diam-diam dan tanpa mereka sadari. Jendela. Ya, dari jendela yang tak kasat mata.

       Sering kali orang tidak sadar ketika mengeluarkan perasaannya dalam tindakan nyata. Kadang ada yang begitu senang hingga tak sadar ia tertawa dan tersenyum terlalu banyak. Ada yang sedih dan meski sudah ditutupi dengan senyuman palsu ia tidak sadar ia lebih banyak melamun dan tidak menaruh perhatian pada sekitarnya. Yah, meskipun untuk hal yang satu ini aku juga masih belum bisa berakting senatural mungkin untuk menutupi yang harus ditutupi.

       Sekian dulu ya, ya ampun tiba-tiba ada sms urgent!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar