Senin, 10 Oktober 2011

Tarik Nafas, Tahan, Hembuskan, Go!

Balik lagi di edisi Oktober, bulan kesukaan saya :D . Yak kali ini sedikit cerita dan curahan hati alias curhat yang telah terpendam sejak Senin minggu lalu.


Bentar lagi rapotan...


Mungkin bagi orang-orang dengan kemampuan ingatan fotografis atau IQ yang tinggi atau malah keberuntungan yang sejagad tidak perlu cemas, khawatir, was-was, bingung, bimbang, dan galau. Mereka cukup kipas-kipas dan menunggu dengan santai, menebak paling-paling mereka masuk daftar 3 besar (wuss). Dan itu nggak berlaku bagiku. Pernah saking cemas, khawatir, was-was, bingung, bimbang, dan galau aku masa bodoh dan main. Berusaha lupa tapi toh nggak berhasil. Untungnya nilaiku tidak membuatku lebih stres lagi. Kadang sehabis ulangan dan menjelang rapotan yang terlintas : Liat soalnya aja udah mual apalagi liat nilainya.


Eitss... positive thinking, Bro! Harapan sekecil apapun sangat berharga buat aku. Pepatah bilang harapan itu bagaikan nyala lilin kecil di saat mati lampu. Walau sekecil dan seredup apapun kita masih bisa merasakan sedikit kehangatan dan membuat kita dapat melihat keadaan sekitar meski hanya benda-benda terdekat. Harapan itu bisa membuat seseorang yang saking depresinya hingga mau bunuh diri nggak jadi bunuh diri. (Makanya kalau ada teman kalian yang sedang kesusahan berilah bantuan, paling tidak semangatilah dia karena hal itu akan memotivasinya.)

Dan karena itu aku masih terus berdoa...


Keajaiban. Satu kata yang paling ramai dibicarakan sejak zaman dahulu ketika baju hanya sekadar kain yang diselempangkan hingga sekarang ketika hologram sudah mulai diciptakan untuk komunikasi umum. Kata ini sakti. Selalu dipuja-puja dan dielu-elukan. Tentu saja, tak ada orang yang tak mau di beri keajaiban terutama orang yang sedang dilanda masalah. Dan seperti orang-orang itu, aku juga berharap adanya keajaiban.

Tenang kawan, semua indah pada waktunya...


Kalau memang hasil yang kita dapat masih kurang memuaskan (aku berharap tidak), yakinlah masih ada hari esok untuk memperbaiki. Aku tau rasanya, sedih, depresi, ketika kita telah berusaha sekuat tenaga namun hasilnya masih tak sebanding. Mungkin Tuhan punya rencana lain. Mungkin saja kita sedang diuji karena seorang pemenang adalah orang yang mampu bertahan hingga akhir. Maka dari itu ayo bertahan dan maju terus! Hidup bukan hanya hari ini, dan kemarin adalah sejarah. Saat kelas 1 SMA saya pernah diajarkan apa itu fungsi sejarah, salah satunya: untuk mempelajari kesalahan yang lalu agar tidak terulang lagi. Jadi, jangan berlama-lama larut dalam kesedihan, namun segera bangkit dan benahi semua kesalahan sebagai pelampiasan.

Kadang jalan yang kita ambil salah, tak apa, selalu ada pilihan untuk kembali dan memulai lagi. Mungkin satu langkah mundur untuk ancang-ancang. Hingga, bila ku terjatuh nanti kusiap untuk melompat lebih tinggi.


-jelang rapotan Oktober 2011