Kamis, 26 Juli 2012

One Sided Love

Konnichiwa minasan :D Hai semuaa :D
Setelah lama nggak update eh tiba-tiba muncul nih dengan judul ala galuers. Yah, beginilah ciri anak jaman sekarang, hayoo ngaku nggaaak, Anda galauers juga, kan? :p

Balik ke topik. Jadi curhatan (#eh) yang satu ini terpikir saat sedang beres-beres dan, ups, ada benda-benda dari masa silam. Yaudah deh, sekalian aja mengenang masa-masa dulu. Salah satunya ya one-sided-love ini hihi.

Pernah nggak sih kalian merasakan yang namanya one-sided-love? -ekhem ekhem langsung tiba-tiba kebayang wajah si doi- haha . Eits , tapi yang namanya one-sided-love itu nggak mesti antara cowok-cewek dan well, yang mau kuceritain di sini bukan yang itu juga (yah kecewa deh, hahaha

Yah biarpun nggak seru + nggak asyik aku cuma mau cerita aja , jadi alkisah dari kecil aku punya one sided love sama mata pelajaran sejarah. Padahal di antara mapel yang lain, sejarah itu yang kubaca wholeheartedly alias sepenuuuh hati. Hasilnya? Nilainya konstan sih, tapi konstan di angka 7 -___-. Tapi akhirnya one sided love-ku ke sejarah berakhir dengan mutual love.
Lho eh? Iya soalnya nilaiku, dengan tidak disangka-sangka, melebihi perkiraan. Dari yang biasanya termasuk kategori terendah di kelas eh mendadak jadi kategori tertinggi. Ajaib.

One sided love yang kedua adalah mapel biologi. Mapel ini adalah mapel yang paling sering kubaca bukunya. Paling sering kubuat ringkasannya. Bahkan catatannya kubuat paling rapi di antara mapel yang lain. Tapi, suatu hari hal ini mencapai klimaksnya. Aku yang jauh-jauh hari sudah memulai persiapan untuk ulangan biologi, membuat ringkasan bahkan mengingatkan teman yang lain harus menelan kekecewaan begitu hasilnya diumumkan. Yak, hebatnya lagi, sistem pencocokan jawaban dilakukan di kelas dengan cara menukar lembar soal yang sekaligus lembar jawab itu ke teman yang lain dan ketika guru memanggil satu persatu nama sesuai absen orang yang mengoreksi kertas milik orang yang dipanggil akan meneriakkan nilai orang tersebut. Kebanyakan anak mendapat nilai 85 dan begitu tiba giliranku, aku berharap, aku berdoa paling tidak diberi nilai 80 dan............Ika--> 77---terendah

-___-

Itulah kisahku tentang one-sided-love. Jangan tanya gimana rasanya, tentu kalian sendiri tau. Hikmahnya: meskipun aku belum menemukan apa bakatku setidaknya aku bisa tau ketidakbakatanku. Semoga kedepannya aku nggak akan ketemu sama mapel-mapel yang heart-breaker lagi. Amin


2 komentar: