Rabu, 10 Oktober 2012
Peringatan, Intuisi, dan Jurang
Peringatan.
Ya, aku telah diperingatkan dan justru tidak aku indahkan. Tak jarang memang hal berjalan tidak sesuai keinginan kita. Karena kita hanya manusia dengan kelenjar emosi.
Intuisi
Apakah ini yang disebut intusi? Atau sekadar tebakan main-main yang berakibat fatal? Pertanyaan yang masih belum bisa kutemukan jawabannya. Lantas mengapa 'kesalahan' yang pernah kualami harus kualami berulang-ulang? Aku takut mengulang kesalahan yang sama. Seakan-akan aku tidak tumbuh. Seakan-akan aku terjebak dalam satu waktu, dalam dinding-dinding yang kian tinggi seiring kesalahan itu terulang. Kumohon berhentilah. Berhenti dan izinkan aku keluar.
Jurang
Tidak salah mungkin kalau kudeskripsikan ini sebagai jurang. Terjun darinya sangatlah mudah namun, untuk mendaki hingga kembali ke asal membutuhkan waktu yang jauh lebih lama daripada terjun. Dan aku bukan pemanjat yang handal. Sudah seharusnya aku tetap diam di atas sini. Tidak, seharusnya aku sudah naik ke atas bukit terjal itu. Ya, seharusnya aku terus mendaki hingga aku sampai di puncak tertinggi--bukannya melakukan atraksi terjun-daki jurang.
Peringatan, intuisi, dan jurang. Aku harap kali ini tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Aku harap untuk 'nanti' agar berjalan dengan benar till the rest of ...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar